Opini, 1 Tindakan Berpengaruh

Keaneka ragaman hayati di negeri tercinta ini tak bisa dibilang sedikit. Jutaan ekor burung terbang kian kemari mengitari ibu pertiwi ini. Ratusan ribu kawanan harimau menunjukkan keperkasaannya di alam nusa raya kita. Ribuan komodo tersebar di pulau komodo. Ratusan spesies ikan mewarnai sebagian besar bumi ini. Dan masih banyak lagi macamnya. ”dukung komodo menjadi keajaiban dunia yang kedelapan” merupakan salah satu contoh bagaimana mahalnya keragaman hayati di muka indonesia ini. Indonesia yang dulu terkenal keaneka ragaman hayatinya.
Kehidupan mereka tak terlepas dari campur tangan Tuhan YME yang telah menciptakan sumber makanan dan tempat tinggal yang banyak dan layak bagi mereka. Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan paling mulia pun demikian. Kita seharusnya membantu Tuhan untuk melestarikan sesama ciptaan Tuhan. Jaman dahulu, leluhur kita tinggal bebarengan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Kita sebetulnya harus melestarikannya. Namun sekarang memiliki peliharaan saja sulit dijumpai di kota kota besar. Mereka lebih baik membayar untuk menitipkan dia. Begitu bencinya kita kepada sesama ciptaan Tuhan. Sama halnya dengan tumbuhan, sekarang tipe rumah makin bervariasi. Melupakan tumbuhan sebagai penghasil oksigen. Kita tak pernah berpikir apa nantinya apabila tak ada satupun tumbuhan di sekeliling kita, kita akan mati kepanasan.
Kita bisa melihat hutan sekarang di babati, gundul. Longsor di mana-mana. Pencemaran sungai kita nomor satu. Kita dapat bandingkan saja di hutan terdapat ribuan hewan dan tumbuhan hidup di sana, sekarang kita gunduli hutan! Otomatis sudah ribuan yang mati. Di sungai ada ratusan tumpukan sampah, padahal ratusan ribu ekor ikan yang hidup disana! Otomatis sudah seratus dua ribu yang mati. Itu dalam setahun, bayangkan beberapa tahun mendatang. Kata dirut WALHI, kita pantas malu karena karena perbuatan kita sendiri mengakibatkan lima tahun lagi hutan di sumatera akan gundul, 10 tahun lagi hutan di kalimantan akan habis. Bayangkan berapa hewan dan tumbuhan yang sudah mati karena ulah kita!!
Kata kuncinya adalah kearifan lokal. Mengapa? Karena hanya dengan kearifan menjaga lingkungan maka kita dapat menyelamatkan dunia kita. Mulai dari kita suarakan bahwa kita tak boleh gunduli hutan Otomatis sudah ribuan yang tak jadi mati. Kiat biasakan tidak buang sampah sembarangan Otomatis sudah seratus dua ribu yang tak jadi mati. Maka dari itu kearifan menjaga lingkungan tak hanya perilaku yang muluk-muluk. Dengan satu tindakan kecil kita dapat selamatkan ratusan habitat shabat-sahabat kita di alam luar sana.
Kita tak perlu menggembor-gemborkan itu. Namun cukup dengan perbuatan nyata. Kalian semua dapat melakukan itu kami percaya. Dan tidak ada pintar maupun yang jelek, tapi kita semua lakukan demi perbaikan bangsa. Karena bangsaku adalah bangsamu, dan bangsa ku juga bangsanya. Maka, kita harus wujudkan secara nyata. Dari redaksi, salam lingkungan!!

Leave a comment